Saat pertama kali bertemu dengan mahasiswa baru di Fakultas Syariah IAIN Ponorogo dalam momen PBAK Fakultas (15/08/2024), saya merasakan energi yang luar biasa dari antusiasme mereka untuk memulai perjalanan akademik yang baru.
Pada kesempatan tersebut, dua mahasiswa baru dengan penuh semangat menyampaikan idealisme mereka tentang belajar di fakultas ini. Mereka berbicara tentang impian mereka untuk memahami hukum Islam secara mendalam dan berkontribusi pada masyarakat dengan pengetahuan yang mereka peroleh.
Antusiasme dan idealisme inilah yang selalu menginspirasi saya dan pendidik lainnya, untuk terus membimbing dan mendampingi mereka dalam perjalanan akademik yang penuh tantangan dan peluang ini.
Ketika mahasiswa memasuki gerbang perguruan tinggi, mahasiswa bukan hanya sedang memulai petualangan baru, tetapi juga sedang menyelami budaya yang akan membentuk cara berpikir, bertindak, dan berinteraksi.
Budaya akademik di perguruan tinggi adalah fondasi dari segala sesuatu yang dilakukan. Ini bukan hanya tentang mendapatkan nilai, tetapi tentang bagaimana mahasiswa bisa mengasah kejujuran, rasa ingin tahu, dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan orang lain.
Menurut Paulo Freire, pendidikan harus membebaskan pikiran dan mengajak kita untuk bertanya. Dalam konteks budaya akademik, ini berarti mahasiswa tidak boleh hanya menerima informasi secara pasif.
Sebaliknya, mahasiswa didorong untuk berpartisipasi aktif dalam mencari pengetahuan, menguji ide-ide baru, dan berpikir kritis. Budaya akademik mengajarkan mahasiswa untuk menjadi individu yang mandiri, kritis, dan selalu haus akan ilmu.
Pendidikan Tinggi Keislaman: Menghubungkan Ilmu dan Iman
Di perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI), budaya akademik memiliki dimensi tambahan yang sangat penting, yaitu integrasi antara ilmu dan iman. Di sini, pendidikan tidak hanya dilihat sebagai sarana untuk mencapai prestasi akademik, tetapi juga sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Budaya akademik di PTKI adalah manifestasi dari trilogi Islam: iman, ilmu, dan amal.
Mahasiswa diajarkan untuk mencari ilmu dengan niat yang tulus, memahaminya dalam kerangka ajaran agama, dan kemudian mengaplikasikannya dalam amal perbuatan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Ini adalah pendekatan holistik yang menghubungkan kecerdasan intelektual dengan kebijaksanaan spiritual.
Menghidupkan Budaya Akademik: Aktivitas dan Kegiatan
Budaya akademik di perguruan tinggi bukan hanya tentang teori dan pembelajaran di dalam kelas. Di sini, mahasiswa akan menemukan bahwa pembelajaran yang sesungguhnya terjadi ketika mahasiswa aktif berdiskusi, bertanya, dan menguji ide-ide. Kelas menjadi arena eksplorasi pemikiran dan gagasan baru, di dalam kelas mahasiswa bisa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.
Di luar kelas, terdapat berbagai kegiatan positif yang bisa diikuti. Kegiatan-kegiatan ini bukan hanya tempat untuk bersosialisasi, tetapi juga untuk menerapkan nilai-nilai akademik dalam konteks yang lebih luas. Misalnya, mahasiswa bisa belajar tentang kepemimpinan, kerja tim, dan bagaimana berkontribusi pada masyarakat. Semua ini adalah bagian dari pengembangan pribadi dan profesional yang sangat penting dalam kehidupan setelah kuliah.
PT sebagai Tempat Pendidikan Orang Dewasa
Penting untuk diingat bahwa perguruan tinggi adalah tempat pendidikan orang dewasa. Ini berarti pendekatan pembelajarannya berbeda dari sekolah. Di sini, mahasiswa dianggap sebagai individu yang mandiri dan bertanggung jawab atas proses belajarnya sendiri. Prinsip andragogi—atau pendidikan orang dewasa—menekankan pentingnya pengalaman, kesadaran diri, dan motivasi internal dalam proses belajar. Mahasiswa tidak hanya dipandu oleh dosen, tetapi juga diharapkan untuk mengambil inisiatif dalam belajar dan mengembangkan kemampuan sendiri.
Pendidikan Bermakna untuk Kehidupan
Dengan menyelami budaya akademik di perguruan tinggi keagamaan Islam, mahasiswa sedang membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan. Pendidikan di sini tidak hanya tentang menjadi cerdas secara akademis, tetapi juga tentang menjadi individu yang baik secara moral, sosial, dan spiritual. Dengan memahami dan menerapkan budaya akademik ini, mahasiswa akan dapat menjalani pendidikan tinggi dengan penuh makna dan memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat dan diri sendiri.
Selamat menjalani perjalanan ini, dan semoga setiap langkah yang diambil membawa manfaat yang besar dalam kehidupan!
Discover more from Akademika
Subscribe to get the latest posts sent to your email.