Tanggung Jawab Menjaga Lingkungan sebagai Amanah Allah

Khutbah Pertama:

الحمد لله رب العالمين، الحمد لله الذي خلق السموات والأرض وما بينهما بالحق. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ الله، اُوْصِيْنِي نَفْسِي بِتَقْوَى الله، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benar takwa. Salah satu bentuk ketakwaan adalah dengan menjaga amanah yang telah Allah berikan kepada kita, salah satunya adalah amanah untuk menjaga lingkungan.

Allah SWT menciptakan alam semesta dengan penuh keseimbangan dan hikmah. Di dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan:

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ 

“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan bermain-main.”  (QS. Ad-Dukhan: 38)

Dari ayat ini, jelas bahwa penciptaan alam semesta dengan segala isinya bukanlah sesuatu yang sia-sia atau main-main. Setiap makhluk di alam ini memiliki peran dan manfaat yang harus dijaga. Manusia, sebagai makhluk yang paling mulia, diberikan tugas untuk memanfaatkan alam dengan bijak dan menjaga keseimbangannya.

Sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi, kita diberikan tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara lingkungan. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 30:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً… 

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi…’”  (QS. Al-Baqarah: 30)

Sebagai khalifah, kita bertanggung jawab menjaga alam ini dari kerusakan. Imam Al-Ghazali pernah mengingatkan bahwa salah satu tugas manusia adalah untuk imaratul ardh (memakmurkan bumi). Artinya, segala sesuatu yang kita lakukan harus bertujuan untuk memelihara dan memperbaiki bumi, bukan merusaknya.

Namun, kenyataannya banyak dari kita yang lalai dalam menjalankan amanah ini. Kita sering melihat perusakan lingkungan yang terjadi karena ulah tangan manusia, seperti penebangan hutan secara liar, pembuangan sampah sembarangan, dan pencemaran sungai dan laut. Tindakan ini tentu bertentangan dengan peran kita sebagai khalifah Allah di muka bumi.

Allah SWT berfirman:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ 

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”  (QS. Ar-Rum: 41)

Ayat ini menunjukkan bahwa bencana alam, kerusakan lingkungan, dan berbagai permasalahan ekologis yang kita hadapi saat ini adalah akibat dari perbuatan manusia sendiri. Dengan demikian, kita harus segera bertaubat dan memperbaiki perilaku kita terhadap alam.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Sebagai umat Islam, kita harus menjadi pelopor dalam menjaga lingkungan. Nabi Muhammad SAW telah mencontohkan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Beliau bersabda:

الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ 

“Kebersihan itu sebagian dari iman.”  (HR. Muslim)

Kebersihan yang dimaksud dalam hadis ini tidak hanya kebersihan diri dan tempat ibadah, tetapi juga kebersihan lingkungan tempat kita tinggal. Rasulullah SAW juga memberikan contoh bagaimana pentingnya menjaga alam, salah satunya dengan menanam pohon. Beliau bersabda:

إِنْ قَامَتِ السَّاعَةُ وَفِي يَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا تَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَغْرِسْهَا 

“Jika kiamat telah tiba sementara di tangan salah seorang dari kalian ada benih kurma, maka tanamlah.”  (HR. Ahmad)

Hadis ini menunjukkan betapa besarnya pahala bagi orang yang menjaga lingkungan dengan cara menanam pohon, bahkan dalam keadaan yang sangat genting sekalipun.

Ada beberapa langkah bijak yang dapat kita lakukan sebagai bagian dari tanggung jawab kita terhadap lingkungan:

Pertama, menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. Menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan merupakan bagian penting dari ajaran Islam, sejalan dengan sabda Rasulullah SAW bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Konsep ini menekankan bahwa iman seorang Muslim tidak hanya tercermin dalam ibadah ritual, tetapi juga dalam perilaku sehari-hari yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kebersihan tidak hanya mencakup kebersihan pribadi, tetapi juga lingkungan sekitar, baik di rumah, jalanan, maupun tempat umum. Hal ini menggambarkan keselarasan antara spiritualitas dan tanggung jawab sosial.

Kedua, mengurangi penggunaan plastik dan barang sekali pakai. Mengurangi penggunaan plastik dan barang sekali pakai merupakan langkah penting dalam menjaga lingkungan. Plastik adalah salah satu penyebab utama pencemaran tanah dan air, dan penggunaannya yang berlebihan memperburuk kerusakan alam. Selain mengurangi konsumsi plastik, kita juga harus mulai memilah sampah dengan benar, memisahkan sampah organik dari anorganik, serta mendaur ulang barang-barang yang masih bisa digunakan. Pemilahan sampah membantu mengurangi jumlah limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Ketiga, menggalakkan penanaman pohon dan reboisasi. Menanam pohon adalah salah satu cara efektif untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Sheikh Yusuf Al-Qaradawi dalam bukunya Fiqh al-Bi’ah menekankan pentingnya umat Islam terlibat dalam program penghijauan sebagai salah satu bentuk ibadah sosial.

Keempat, menggunakan sumber daya alam dengan bijak. Ulama kontemporer, Sheikh Wahbah az-Zuhaili, dalam karyanya Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu mengingatkan bahwa menggunakan sumber daya alam dengan hemat dan bijak adalah salah satu bentuk pengamalan dari konsep wasatiyyah (moderasi) dalam Islam. Berlebih-lebihan adalah sesuatu yang dibenci dalam agama kita.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Marilah kita bersama-sama memperkuat tekad untuk menjaga lingkungan sebagai amanah dari Allah. Setiap langkah kecil yang kita lakukan, seperti menjaga kebersihan, menghemat air, dan mengurangi sampah, akan berdampak besar jika dilakukan secara kolektif.

Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk terus menjaga alam yang telah Ia titipkan kepada kita, dan semoga kita menjadi umat yang selalu bertanggung jawab atas setiap amanah yang diberikan. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَأَحُثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحًمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي اْلقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الْكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ وَالشَّاكِرِيْنَ، وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. . اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
 اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، وَقَاضِيَ الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Bagikan ke:

Discover more from Akademika

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *