Saya merasa bersyukur dapat ikut serta dalam kegiatan Focus Group Discussion yang diadakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ponorogo dengan tema “Menjaga Harmoni Jelang Pilkada untuk Terwujudnya Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah, dan Insaniyah.”
Bertempat di Aula PP Al-Iman Putri Babadan Ponorogo, acara ini memberikan kesempatan bagi saya untuk bertemu dengan berbagai tokoh agama dan masyarakat, membahas pentingnya menjaga persatuan dalam menghadapi perbedaan pilihan politik. Kegiatan ini menegaskan peran aktif kita sebagai masyarakat untuk tetap tenang dan bijaksana di tengah hiruk-pikuk Pilkada.
Kegiatan dilakulan untuk mencegah potensi perpecahan sosial akibat perbedaan pandangan politik. Pilkada sering kali mempengaruhi pola hubungan antarkelompok, yang rentan memicu konflik terutama di era media sosial. Platform digital ini mempercepat penyebaran informasi sekaligus memperbesar risiko provokasi dan hoaks yang dapat merusak keharmonisan sosial.
Dalam konteks teori kohesi sosial Durkheim, persatuan dan kedamaian tercapai ketika masyarakat memiliki ikatan moral yang kuat. Nilai ukhuwah berperan sebagai perekat sosial yang melampaui batas-batas politik. FGD ini menjadi wadah untuk memperkuat norma kebersamaan dan menjaga kedamaian di tengah dinamika Pilkada di Ponorogo, semoga!
Discover more from Akademika
Subscribe to get the latest posts sent to your email.